Dasar Rangkuman
Nomor Putusan: PUT-010426.15/2021/PP/M.XVIIIA
Tahun Keputusan: 2024
Duduk Perkara
Kasus ini melibatkan sengketa antara seorang Wajib Pajak (Pemohon Banding) yang mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2018 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Terbanding). Pemohon Banding menyatakan bahwa sejumlah penerimaan yang dikoreksi oleh Terbanding, termasuk hasil penjualan aset dan pinjaman dari pihak terkait, seharusnya tidak dianggap sebagai penghasilan kena pajak.
Pokok Sengketa
Pokok sengketa mencakup tiga aspek utama yang dipersengketakan antara Pemohon Banding dan Terbanding:
- Koreksi atas Peredaran Usaha sebesar USD 2,347,519
Terbanding mengoreksi peredaran usaha dengan alasan adanya penerimaan yang dianggap sebagai penghasilan usaha tetapi belum dilaporkan dalam SPT tahunan Pemohon Banding. Koreksi ini mencakup:- Penerimaan dari hasil penjualan tanah dan bangunan, yang menurut Terbanding merupakan penghasilan yang wajib dilaporkan. Namun, Pemohon Banding mengklaim bahwa transaksi tersebut adalah pinjaman dari pemegang saham, bukan penghasilan.
- Beberapa arus masuk keuangan lain, seperti pencairan deposito, titipan dana, pengembalian biaya dinas, dan bunga jasa giro, yang dianggap Terbanding sebagai penghasilan tetapi menurut Pemohon Banding tidak memenuhi syarat sebagai penghasilan kena pajak.
- Koreksi atas Penghasilan dari Luar Usaha sebesar USD 222,046
Terbanding mengoreksi penghasilan dari luar usaha dengan alasan bahwa sejumlah pendapatan non-operasional belum dilaporkan, meliputi:- Pendapatan sewa yang dicatat pada tahun pajak 2018 tetapi seharusnya dicatat pada tahun pajak 2017. Terbanding menambahkan jumlah ini ke penghasilan luar usaha 2018.
- Keuntungan penjualan aset tetap, di mana Terbanding menghitung ulang nilai buku aset yang dijual dan membandingkannya dengan harga jual untuk menentukan laba rugi yang belum dilaporkan.
- Koreksi Penyesuaian Fiskal Positif sebesar USD 768,866
Terbanding menilai bahwa beberapa biaya yang dibebankan oleh Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan sebagai pengurang pajak. Koreksi meliputi:- Koreksi atas pembentukan dana cadangan yang dinilai tidak memenuhi syarat fiskal.
- Koreksi atas biaya natura dan kenikmatan yang dianggap sebagai pengeluaran pribadi dan tidak diakui sebagai pengurang pajak.
- Koreksi atas biaya community development (CSR) yang dianggap tidak dapat diakui pada masa eksploitasi.
- Koreksi atas biaya penyusutan dan leasing kendaraan yang tidak dilakukan sesuai ketentuan fiskal.
- Koreksi atas gaji karyawan perusahaan afiliasi yang dianggap tidak berhubungan langsung dengan usaha Pemohon Banding.
Keputusan Mengadili
Pengadilan Pajak memutuskan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding dari Pemohon Banding. Berikut adalah analisa dan keputusan atas setiap hal yang dipersengketakan:
- Koreksi atas Peredaran Usaha
Pengadilan Pajak menilai bahwa beberapa arus masuk yang dikoreksi oleh Terbanding memang dapat dibuktikan sebagai pinjaman dan bukan penghasilan. Dalam hal ini, bukti-bukti seperti perjanjian pinjaman dan laporan bank yang disertakan oleh Pemohon Banding dinilai cukup kuat untuk mendukung klaim mereka. Sebagai hasilnya, Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian banding dengan menghapus beberapa koreksi atas peredaran usaha yang berasal dari arus masuk yang terbukti sebagai pinjaman. Namun, koreksi atas item-item yang tidak didukung oleh bukti memadai tetap dipertahankan. - Koreksi atas Penghasilan dari Luar Usaha
Pengadilan Pajak menemukan bahwa Terbanding telah melakukan perhitungan ganda terhadap pendapatan sewa yang diakui Pemohon Banding pada tahun pajak 2017, yang kemudian dipertimbangkan kembali di tahun 2018. Karena data pendukung dari Pemohon Banding menunjukkan bukti cukup, Pengadilan menghapus koreksi atas pendapatan sewa. Namun, terkait keuntungan atas penjualan aset tetap, Pengadilan Pajak menyetujui koreksi yang dilakukan oleh Terbanding karena Pemohon Banding tidak memberikan rincian yang cukup mengenai laba rugi dari setiap aset yang dijual. - Koreksi Penyesuaian Fiskal Positif
Pengadilan Pajak menilai setiap jenis koreksi sebagai berikut:- Pembentukan Dana Cadangan: Berdasarkan dokumen yang disertakan, Pengadilan Pajak menerima bahwa cadangan yang dibentuk oleh Pemohon Banding tidak memenuhi kriteria pengakuan fiskal. Oleh karena itu, koreksi ini dipertahankan.
- Biaya Natura dan Kenikmatan: Pengadilan menyetujui koreksi ini karena biaya tersebut tergolong pengeluaran pribadi yang tidak memenuhi kriteria untuk dikurangkan secara fiskal.
- Community Development dan CSR: Pengadilan Pajak setuju dengan Terbanding bahwa biaya ini tidak dapat diakui sebagai pengurang pajak pada masa eksploitasi perusahaan.
- Biaya Penyusutan dan Leasing Kendaraan: Pengadilan Pajak mempertahankan koreksi karena Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan penyusutan fiskal yang benar atas kendaraan.
- Gaji Karyawan dari Perusahaan Afiliasi: Koreksi ini dipertahankan karena gaji tersebut tidak memiliki hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pemohon Banding, meskipun telah dilaporkan dalam SPT Masa PPh Pasal 21.
Pelajaran yang Dapat Diambil Wajib Pajak
Kasus ini memberikan pelajaran penting bagi Wajib Pajak di Indonesia tentang pentingnya pencatatan keuangan yang rapi dan lengkap, terutama dalam membedakan antara transaksi pendapatan dan arus masuk non-operasional lainnya. Wajib Pajak perlu menyiapkan bukti yang kuat untuk mendukung klaim dalam keberatan atau banding, terutama terkait pinjaman atau penerimaan dana yang bukan merupakan penghasilan. Ketelitian dan keteraturan dalam pembukuan akan mempermudah proses pemeriksaan oleh otoritas pajak serta mengurangi potensi koreksi yang dapat merugikan.
Artikel ini dibuat untuk keperluan pembelajaran semata, tidak ada niatan untuk menghakimi pihak manapun, analisa dibuat berdasarkan dokumen publik yang tersedia secara umum yaitu Keputusan Pengadilan Pajak yang valid. Konsultasi dengan Akuntan Profesional diperlukan untuk setiap keputusan yang mungkin diambil oleh pembaca, dan pihak penulis melepaskan segala bentuk tanggung jawab atas dampak dari artikel.
Tax Risk Mitigation: Case Study of Tax Court Decision No. PUT-010426.15/2021/PP/M.XVIIIA on Corporate Income Tax Underpayment Assessment Letter
Basis Summary
Decision Number: PUT-010426.15/2021/PP/M.XVIIIA
Year of Decision: 2024
Cases
This case involves a dispute between a Taxpayer (Appellant) who filed an objection to the 2018 Income Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) issued by the Directorate General of Taxes (Appellee). The Appellant stated that a number of receipts corrected by the Appellant, including proceeds from the sale of assets and loans from related parties, should not have been considered taxable income. Main Points of Dispute
The main points of dispute include three main aspects disputed between the Appellant and the Respondent:
1. Correction of Business Turnover of USD 2,347,519
The Respondent corrected the business turnover on the grounds that there was income that was considered as business income but had not been reported in the Appellant’s annual tax return. This correction includes:
· Income from the sale of land and buildings, which according to the Respondent is income that must be reported. However, the Appellant claims that the transaction is a loan from a shareholder, not income.
· Several other financial inflows, such as deposit withdrawals, fund deposits, refunds of service fees, and interest on current accounts, which the Respondent considered as income but according to the Appellant did not meet the requirements as taxable income.
2. Correction of Income from Outside Business of USD 222,046
The Respondent corrected income from outside business on the grounds that a number of non-operational incomes had not been reported, including:
· Rental income recorded in the 2018 tax year but should have been recorded in the 2017 tax year. The Respondent added this amount to the 2018 outside business income.
· Gain on sale of fixed assets, where the Respondent recalculated the book value of the assets sold and compared it to the selling price to determine the unreported profit or loss.
3. Correction of Positive Fiscal Adjustment of USD 768,866
The Respondent assessed that several costs charged by the Appellant did not meet the requirements as tax deductions. The corrections included:
· Correction of the formation of a reserve fund which was deemed not to meet fiscal requirements.
· Correction of in-kind and enjoyment costs which were considered personal expenses and were not recognized as tax deductions.
· Correction of community development (CSR) costs which were deemed not to be recognized during the exploitation period.
· Correction of vehicle depreciation and leasing costs that were not carried out in accordance with fiscal provisions.
· Correction of employee salaries of affiliated companies that were considered not directly related to the Appellant’s business.
Tax Court Decission
The Tax Court decided to grant part of the Appellant’s appeal. The following is the analysis and decision on each disputed matter:
1. Correction of Business Turnover
The Tax Court considered that several inflows corrected by the Respondent could indeed be proven to be loans and not income. In this case, evidence such as loan agreements and bank statements submitted by the Appellant were considered strong enough to support their claims. As a result, the Tax Court granted part of the appeal by deleting several corrections to business turnover originating from inflows that were proven to be loans. However, corrections to items that were not supported by adequate evidence were maintained.
2. Correction of Income from Outside Business
The Tax Court found that the Respondent had double-counted the rental income recognized by the Appellant in the 2017 tax year, which was then reconsidered in 2018. Because the supporting data from the Appellant showed sufficient evidence, the Court removed the correction of rental income. However, regarding the profit on the sale of fixed assets, the Tax Court approved the correction made by the Respondent because the Appellant did not provide sufficient details regarding the profit and loss from each asset sold.
3. Correction of Positive Fiscal Adjustments
The Tax Court assessed each type of correction as follows:
· Formation of Reserve Fund: Based on the documents submitted, the Tax Court accepted that the reserve formed by the Appellant did not meet the criteria for fiscal recognition. Therefore, this correction was maintained.
· Costs in Kind and Enjoyment: The Court approved this correction because the costs were classified as personal expenses that did not meet the criteria for being deducted fiscally.
· Community Development and CSR: The Tax Court agreed with the Respondent that these costs could not be recognized as tax deductions during the company’s exploitation period.
· Vehicle Depreciation and Leasing Expenses: The Tax Court upheld the correction because the Applicant The appeal does not meet the correct fiscal depreciation provisions for vehicles.
· Employee Salary from Affiliated Company: This correction is maintained because the salary has no direct relationship with the Appellant’s business activities, even though it has been reported in the PPh Article 21 Periodic Tax Return.
Lessons Learned
This case provides an important lesson for Taxpayers in Indonesia about the importance of proper, neat and complete financial records, especially in distinguishing between income transactions and other non-operational inflows. Taxpayers need to prepare strong evidence to support claims in objections or appeals, especially regarding loans or receipts of funds that are not income. Accuracy and regularity in bookkeeping will facilitate the inspection process by the tax authorities and reduce the potential for corrections that can be detrimental.
This article is made for educational purposes only, there is no intention to judge any party, the analysis is made based on publicly available public documents, namely valid Tax Court Decisions. Consultation with a Professional Accountant is required for any decisions that may be taken by the reader, and the author disclaims any responsibility for the impact of the article.
Make sure you have already subscribed and login to gain full access on our article.