Pengukuran Persediaan Sesuai Dengan PSAK 14 “Persediaan”

Sesuai dengan PSAK 14 “Persediaan” Par. 09, Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.

Ini sebenarnya adalah pengujuan penurunan nilai secara implisit yang diatur dalam PSAK 14, sehingga dengan demikian Persediaan dikecualikan dari ruang lingkup penurunan nilai pada PSAK 48 “Penurunan Nilai Aset”.

Untuk dapat menentukan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto kita perlu pahami terlebih dahulu apa saja komponen pembentuk dari kedua variabel tersebut.

Biaya perolehan meliputi:

  • Biaya pembelian, termasuk pajak yang tidak terpulihkan, biaya pengurusan dan transportasi;
  • Setelah dikurangi diskon dagang, rabat dan item serupa lain;
  • Biaya konversi;
  • Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.

Contoh biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban dalam periode terjadinya adalah:

  • Jumlah yang tidak normal atas pemoorosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya;
  • Biaya penyimpanan;
  • Overhead administrasi yang tidak memberikan kontribusi untuk membuat persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini; dan
  • biaya penjualan

Sedangkan nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaiaan dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Contoh Kasus:

PT Sparepart adalah Perusahaan yang menyediakan suku cadang untuk produsen otomotif ternama di Indonesia. Pada akhir tahun buku diketahui bahwa nilai persediaan yang dimiliki oleh PT Sparepart bernilai Rp1 Miliar.

Namun kemudian pada bulan Januari tahun berikutnya produsen otomotf menyampaikan bahwa akan ada perubahan model mobil kepada publik, informasi yang sama telah disampaikan sebelumnya kepada pimpinan PT Sparepart sebelum akhir tahun buku. Perubahan model ini menyebabkan persediaan yang dimiliki oleh PT Sparepart menjadi usang (karena sparepart tidak dapat digunakan pada model yang baru), sehingga diestimasi bahwa nilai realisasi neto persediaan PT Sparepart pada akhir tahun hanya bernilai Rp850 Juta.

Terkait dengan hal ini, maka jurnal akuntansi yang perlu dibukukan oleh PT Sparepart pada akhir tahun adalah:

Dr. Biaya Penurunan Nilai Persediaan Rp150Jt

Cr. Penurunan Nilai NRV Persediaan Rp150Jt

Demikian penjelasan dan ilustrasi kasus untuk penerapan prinsip penilaian atas Persediaan sesuai dengan PSAK 14.

Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan suatu PSAK/IFRS di Perusahaan Anda silahkan menghubungi kami via e-mail di marketing@kaptnn.com atau via whatsapp di +628118888518.